Senin, 25 April 2011

Kuliah Teknik Pasca Panen

Yang ambiak kuliah TPP iko den ado bahannyo
1.Pendahuluan   Ijin Sedot Gan (Donlot)


2. MAP alias Modified Atmosphere Packaging Ijin Sedot Gan

3. Teknologi Pengemasan Ijin Sedot Gan

4.Respirasi Ijin Sedot Gan

5. Teknik Pasca Panen Tanaman Pangan Sedot Lagi Gan

6. Pasteurisasi Lagi Gan

7. Blanching Taruih kawan

8. Browning terakhir ko ha

Karakteristik produk hasil pertanian

 Sia yang nio donlot klik link di bawah ko ha..... yang ado tulisan klik disini

klik disini

Selasa, 05 April 2011

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA


NAMA         : REINNAAS AMSYARI GUNAWAN
BP           : 07118052
KELOMPOK     : II







JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2011
KATA PENGANTAR
    
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena atas perkenaanNya, penulis dapat menyelesaikan laporan akhir praktikum Elektronika ini
Isi laporan ini merupakan hasil praktikum yang telah dilakukan di prodi teknik pertanian universitas andalas. Maksud dan tujuan praktikum ini adalah untuk mengenalkan kepada para mahasiswa tentang dasar dasar elektronika, komponen penyusun elektronika, rangkaian elektronika, dioda serta osiloskop, sehingga mahasiswa mampu merangkai sebuah rangkaian elektronika sederhana.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak dan Ibu pembimbing mata kuliah elektronika ini dan juga kepada kakak-kakak asisten serta teman-teman yang telah memnerikan informasi yang bermanfaat bagi pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini ma sih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat mem bangun dari pembaca agar laporan ini memberikan manfaat bagi kita semua.

                              Padang, Januari 2011

                                         
                                                           Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Sejarah Elektronika.
Sejarah elektronika dimulai dari abad ke-20, dengan melibatkan tiga buah komponen utama yaitu tabung hampa udara (vacuum tube), transistor dan sirkuit terpadu (integrated circuit). Pada tahun 1883, Thomas Alva Edison berhasil menemukan bahwa electron bisa berpindah dari sebuah konduktor ke konduktor lainnya melewati ruang hampa. Penemuan konduksi atau perpindahan ini dikenal dengan nama efek Ediosn. Pada tahun 1904, John Fleming menerapkan efek Edison ini untuk menemukan dua buah elemen tabung electron yang dikenal dengan nama dioda, dan Lee De Forest mengikutinya pada tahun 1906 dengan tabung tiga elemen, yang disebut trioda. Tabung hampa udara menjadi divais yang dibuat untuk memanipulasi kemungkinan energi listrik sehingga bisa diperkuat dan dikirimkan.
Aplikasi tabung elektron pertama diterapkan dalam bidang komunikasi radio. Guglielmo Marconi merintis pengembangan telegraf tanpa kabel(wireless telegraph) pada tahun 1896 dan komunikasi radio jarak jauh pada tahun 1901. Radio terakhir ini bisa berbentuk telegraf radio (transmisi sinyal kode Morse) atau telepon radio (pesan suara). Keduanya dikendalikan oleh trioda dan dengan cepat terjadi peningkatan dan perbaikan karena adanya komunikasi angkatan bersenjata selama Perang Dunia I. Transmiter radio, telepon dan telegraf berikutnya menggunakan percikan tegangan tinggi untuk membuat gelombang dan suara. Tabung hampa udara memperkuat sinyal suara yang lemah dan menjadikan sinyal tersebut digabungkan dengan gelombang radio. Pada tahun 1918, Edwin Armstrong menemukan penerima “super-heterodyne” yang dapat memilih sinyal radio atau stasion dan dapat menerima sinyal jarak jauh. Penyiaran radio tumbuh signifikan pada tahun 1920 sebagai akibat langsungnya. Armstrong juga menemukan modulasi frekuensi FM pita lebar (wide-band) pada tahun 1935; sebelumnya hanya menggunakan AM atau modulasi amplitudo pada rentang tahun 1920 sampai 1935.
 Teknologi komunikasi bisa membuat perubahan besar sebelum Perang DUnia II khususnya dalam penggunaan tabung yang dibuat di banyak aplikasi. Radio sebagai bentuk sarana pendidikan dan hiburan dengan cepat ditantang oleh adanya televisi yang ditemukan pada tahun 1920-an tapi tidak langsung tersedia secara luas hingga tahun 1947. Bell Laboratories mengeluarkan televisi ke publik pada tahun 1927, dan ini masih merupakan bentuk electromechanical. Ketika sistem elektronik menjadi jaminan kualitas, para insinyur Bell Labs memperkenalkan tabung gambar sinar katoda dan televisi berwarna. Namun Vladimir Zworykin, seorang insinyur di Radio Corporation of America (RCA), dianggap sebagai “bapak televisi” karena penemuannya, tabung gambar dan tabung kamera iconoscope.
Pengembangan televisi sebagai divais elektronika memanfaatkan peningkatan/perbaikan pada radar yang dibuat selama Perang Dunia II. Radar adalah produk yang dihasilkan dari studi yang dilakukan oleh ilmuwan di Inggris untuk menggambarkan gelombang radio. Sebagai singkatan dari RAdio Detection And Ranging, radar mengukur jarak dan arah sebuah objek menggunakan pantulan gelombang mikro radio. Ini digunakan untuk pendeteksian pesawat udara dan kapal laut, mengendalikan penembakan rudal dan berbagai bentuk penjagaan lainnya. sirkuit, video, teknologi gelombang dan transmisi gelombang mikro diperbaiki yang dilakukan selama musim perang dan diadopsi dengan cepat oleh industri televisi. Pada pertengahan tahun 1950-an, televisi telah melewati radio untuk penggunaan di rumah dan hiburan.
Setelah perang, tabung elektron digunakan untuk mengembangan komputer pertama, tapi tabung ini tidak praktis karena ukuran komponen elektroniknya. Pada tahun 1947, transistor ditemukan oleh tim insinyur dari Bell Laboratories. John Bardeen, Walter Brattain, dan William Shockley menerima penghargaan Nobel untuk penemuan mereka, tapi sedikit yang memimpikan secepat dan sedramatis apa transistor dapat mengubah dunia. Fungsi transistor seperti tabung hampa udara, tapi memiliki ukuran yang lebih kecil, lebih ringan, konsumsi daya lebih kecil, dan lebih kuat, dan lebih murah untuk diproduksi dengan adanya kombinasi penghubung metalnya dan bahan semikonductor.
Konsep sirkuit terintegrasi diusulkan pada tahun 1952 oleh Geoffrey W. A. Dummer, seorang ahli elektronika berkebangsaan Inggris dengan Royal Radar Establishment-nya. Sepanjang dekade 1950-an, transistor diproduksi secara massal dalam kepingan wafer tunggal dan kemudian dipotong-potong. Sirkuit semikonduktor menjadi sesuatu jalan yang sederhana, yang menggabungkan transistor dan dioda (sebagai diavis aktif) serta kapasitor dan resistor (sebagai divais pasif) dalam sebuah unit planar atau chip. Industrisemikonduktor dan sirkuit terpadu silikon dikembangkan terus-menerus oleh Texas Instruments dan Fairchild Semiconductor Company. Pada tahun 1961, sirkuit terintegrasi menjadi produksi penuh oleh sejumlah perusahaan, dan desain peralatan berubah secara cepat dan dalam beberapa arah yang berbeda untuk mengadaptasi teknologi. Transistor bipolar dan sirkuit terintegrasi digital dibuat pertama kali, namun masih bersifat IC analog, kemudian intergasi skala besar (LSI), dan integrasi skala sangat besar (VLSI) mengikutinya pada pertengahan tahun 1970-an. VLSI mengandung ribuan sirkuit yang di dalamnya terdapat gerbang atau saklar on-off yang saling berhubungan dalam satu buah keping chip. Mikrokomputer, peralatan medis, kameravideo dan satelit komunikasi merupakan sebagian contoh divais yang dibuat dengan menggunakan sirkuit terintegrasi.

2.2. Aplikasi Elektronika dalam Kehidupan.
Banyak sekali aplikasi elektronika yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari serta dalam berbagai aspek kehidupan, seperti; dalam dunia medis atau kedokteran, industri, rumah tangga, komunikasi, dan lainnya. Dalam kata lain aplikasi elektronika mencakup terhadap seluruh aspek kehidupan.
Beberapa alat yang menggunakan unsur elektronika, diantaranya; televisi, radio, telepon, saklar, lampu, dan lain-lain.
2.3. Kegunaan Elektronika
Kegunaan elektronika sangat banyak sebanding dengan pengaplikasiannya dalam kehidupan, beberapa kegunaan elektronika:
1. Kegunaan elektronika yang paling utama adalah mempermudah pekerjaan manusia.
2. Sebagai dasar teknologi pada sebuah perangkat.
3. Merupakan bagian dari kebutuhan manusia, karena mencakup hampir semua aspek kebutuhan.
4. Dasar rangkaian alat elektronik.
5. Sebagai pengatur arus, tegangan, dan hambatan dalam sebuah perangkat.









BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari pelaksanaan praktikum, maka didapat hasil sebagai berikut:
2.1 Menentukan Nilai Resistansi Resistor
     Hasil dari pelaksanaan objek 1 dapat dilihat pada table di bawah ini :

no

Warna
Resistensi (Ohm)
Pengukuran multimeter (Ohm)
Toleransi (%)
Error (%)

1
2
3
4




1
jingga
putih
hitam
emas
30.75 - 40.95
41
5
5.13
2
jingga
putih
coklat
emas
370.5 - 409.5
386
5
-1.02
3
abu-abu
merah
hitam
emas
77.9 - 86.1
83
5
1.22
4
hijau
biru
emas
emas
5.32 - 5.88
7
5
25
5
kuning
ungu
emas
emas
4.46 - 4.93
6
5
27.66
6
merah
merah
emas
emas
2.09 - 2.31
4
5
81.82
7
kuning
ungu
hitam
emas
44.65 - 49.35
48
5
2.13
8
jingga
putih
hitam
emas
37.05 - 40.95
40
5
2.56
9
coklat
hitam
hitam
emas
9.5 - 10.5
11
5
10
10
jingga
hitam
coklat
emas
285 - 315
293
5
-2.33

     Dalam pratikum ini didapatkan 2 buah error, yakni pada resistor ke 2 dan 10. Hal ini dapat diakibatkan karena pada saat pengukuran, kaki resistor tersentuh dengan tangan ataupun kesalahan pembacaan (human error).
2.2 Rangkaian Resistor
     Hasil yang didapat pada pengukuran hambatan pada rangkaian :
No.
Rangkaian
Hambatan hitung (kΩ)
Tegangan ukur (Volt)
Kuat arus
(Ampere)


R1
R2
R3
V1
V2
V3
Ukur
Hitung
1
Seri
10
15
20
2.18
3.31
4.36
0.79
0.0002
2
Paralel
10
15
20
9.8
9.8
9.8
0.82
0.0019
3
Seri paralel
10
15
20
5.29
4.61
4.61
0.84
0.00048

     Pada pelaksanaan banyak terdapat kesalahan karena daya baterai yangdigunakan semakin lemah, hal ini disebabkan oleh penggunaan baterai.
2.3 Karakteristik Dioda Zener
No.
Voltase ( V )
I ( mA )
1
0.19
190
2
190
177
Tegangan dan kuat arus yangdidapatkan pada pengukuran diode zener dengan arah ke kanan dan dengan arah sebaliknya berbeda, namun seharusnya sama. Penyebab terjadinya kesalahan ini antaralain karena kaki diode mungkin bersentuhan langsung dengan tangan, sebagaimana diketahui bahwa manusia memiliki ion/arus listrik, sehingga dapat mempengaruhi hasil pengukuran.
2.4 Osciloscop
No
Tegangan alat
(Volt)
Tegangan hitung
(Volt)
Frekuensi
(Hz)
1
9
9
200
2
12
12
200

     Besarnya tegangan dan frekuensi yang didapat dari hasil perhitungan sama dengan tegangan dan frekuensi yang diukur.








BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
     Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan pratikum ini adalah sebagai berikut:
a. Dalam pelaksanaan praktek, kesalahan manusia dapat mempengaruhi hasil dari     pengukuran suatu objek elektronika.
b. Elektronika merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan, karena mencakup hamper semua sapek kebutuhan manusia.
3.2 Saran
     Saran saya terhadap pratikum selanjutnya yaitu agar pratikum diajari lebih mendalam karena menurut saya elektronika sangat penting untuk dipelajari.







DAFTAR PUSTAKA
ballz.ababa.net/suryascience/elek1.html
http://www.kpsec.freeuk.com/components/resist.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor
http://www.electroniclab.com/index.php?option=com_content&view=article&id=8:resistor&catid=6:elkadasar&Itemid=7
http://ilmu-elektronika.co.cc/index.php/komponen-elektronika/kapasitor.html
http://www.electroniclab.com/index.php?option=com_content&view=article&id=9:kapasitor-&catid=6:elkadasar&Itemid=7
http://id.wikipedia.org/wiki/Dioda
http://www.scribd.com/doc/26833428/Osiloskop






LAMPIRAN

Perhitungan:
·         Rangkaian resistor
1. Pada rangkaian seri
Diket     :    V   =  9 V
           R1  = 10 kΩ
           R2  = 15 kΩ
           R3  = 20 kΩ
Tanya     :    I = …..?
Jawab  : 
     Rt = R1 + R2 + R3
          = 10 + 15 + 20
          = 45 kΩ
     I = V/R
        = 9/45.000
        = 0.0002 A
2. Paralel
Diket     :    V   =  9 V
           R1  = 10 kΩ
           R2  = 15 kΩ
           R3  = 20 kΩ
Tanya     :    I = …..?
Jawab  : 
     1/Rt = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
             = 1/10 + 1/15 + 1/20
             = 6/60 + 4/60 + 3/60
             = 13/60
     Rt = 60/13
          = 4.61 kΩ
     I = V/R
        = 9/4610
        = 0.0019 A
3. Seri paralel
Diket     :    V   =  9 V
           R1  = 10 kΩ
           R2  = 15 kΩ
           R3  = 20 kΩ
           R2 dan R3 paralel
Tanya     :    I = …..?
Jawab  :
1/Rp = 1/R1 + 1/R2
        = 1/15 + 1/20
             = 4/60 + 3/60
             = 7/60
     Rp   = 60/7
             = 8.58 kΩ
     Rt    = 10 + 8.58
             = 18.58 kΩ
I = V/R
   = 9/18.600
   = 0.000438 A


·         Karakteristik Dioda Zener
1) Diket :    V (v)     = 0,19
      Tanya   :    I =…?
      Jawab   :   
     I    = V/R    
              = 0.19/1
              = 0.19 kA = 190 mA
2) Diket :    V (v)     = 0,177
      Tanya   :    I =…?
      Jawab   :   
     I    = V/R    
              = 0.177/1
              = 0.177 kA = 177 mA

·         Osciloskop
1) Diket  :    V    = 9 V    
            Kotak     = 4.2
            T    = 4 x 5
                = 20
Tanya  :    f    = …..?
Jawab  :    f = 1/T
              = 1/()
              = 500 Hz