Sabtu, 02 April 2011

laporan DDA


 cilok lah laporan den ko... plizzz


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mata kuliah Dasar-dasar Agronomi adalah mata kuli ah yang berisikan prinsip-prinsip dasar pengusahaan ta naman, pengenalan faktor-faktor produksi dan pengaruh nya terhadap pertumbuhan tanaman. Kegiatan praktikum diselenggarakan sebagai sarana untuk melengkapi dan men dukung pemahaman teori yang diberikan dalam perkulia han. Pemahaman meteri praktikum diharapkan dapat dica pai melalui kegiatan di lapangan dan penelaahan bahan bacaan yang materinya disusun sesuai dengan materi po kok perkuliahan.
Praktikum lapangan Dasar-dasar Agronomi merupakan serangkaian kegiatan di lapangan (kebun percobaan) yang berisikan materi identifikasi dan praktik kegiatan budi daya tanaman. Melalui praktikum ini mahasiswa akan mem peroleh pengalaman empiris melakukan kegiatan mulai da ri pengenalan tanaman, prinsip-prinsip penggunaan sara na produksi (benih, pupuk, pestisida), penanaman benih, pembibitan tanaman, pemeliharaan tanaman yang meliputi penyulaman, penyiraman, pemupukan, pengendalian hama penyakit dan pengendalian gulma serta pemanenan.
Selain itu mahasiswa juga menghitung dan mengana lisis penggunaan sarana produksi, mengamati morfo logi, pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta mengamati dan menghitung hasil panen, komponen hasil dan produk tivitas tanaman. tanaman juga memperoleh wawasan kegi atan budidaya sebagai salah satu subsistem dari sistem agribisnis. Dan praktikum kali ini, diberikan 3 materi yaitu penanaman kangkung, pengembangbiakan vegetatif de ngan stek pada mawar dan melati serta cangkok pada tana man rambutan, jambu, dan mangga.
1.2 Tujuan praktikum
- Membantu mahasiswa untuk mengamati secara lansung apa yg terjadi di lapangan khususnya pada tanaman kangkung.
- Merupakan pendekatan sosial masyarakat, untuk meng embangkan pengalaman belajar diuniversitas dengan poten si lapangan untuk membedakan teori dengan praktek di lapangan.
- Agar mahasiswa mengetahui teknik bididaya kangkung dari awal sampai akhir

1.3 Manfaat praktikum
- Membantu mahasiswa/I dalam memperoleh kreatif dan men tal dalam hidup diberbagai bidang pertanian.
- Membantu mahasiswa/I untuk lebih memahami dan mengem bangkan ilmu pertanian dalam meningkatkan pengalaman us aha dibidang pertanian.
- Untuk lebih memahami cara dan metode yang berlaku da lam praktikum pada bidang pertanian.
- Salah satu syarat dalam mata kuliah dasar-dasar agro nomi untuk lebih melengkapi teori yang telah diperoleh di bangku kuliah.

II. Tinjauan Pustaka

2.1 Kangkung Darat (Ipomoea sp)
Kangkung merupakan tanaman yang tumbuh cepat yang memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari be nih.  Kangkung (Ipomoea sp) dapat ditanam di dataran re ndah dan dataran tinggi. Kangkung merupakan jenis tanam an sayuran daun,termasuk kedalam famili Convolvulaceae.
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
 Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
  Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
   Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
    Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
     Sub Kelas: Asteridae
      Ordo: Solanales
      Famili:
Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan)
        Genus:
Ipomoea
         Spesies: Ipomoea reptana Poir.
Daun kangkung panjang, berwarna hijau keputih-putih an merupakan sumber vitamin pro vitamin Berda sarkan tempat tumbuh, kangkung dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1) Kangkung darat, hidup di tempat yang kering atau tegalan, dan  
2) Kangkung air, hidup ditempat yang berair dan basah.

Perbedaan antara kangkung darat dan kangkung air:
1. Warna bunga.
Kangkung air berbunga putih kemerah-merahan, sedangkan kangkung darat bunga putih bersih.
2. Bentuk daun dan batang.
Kangkung air berbatang dan berdaun lebih besar dari pada kangkung darat. Warna batang berbeda. Kangkung air berbatang hijau,sedangkan kangkung darat putih kehijau- hijauan.
3. Kebiasaan berbiji.
Kangkung darat lebih banyak berbiji dari pada kangkung air. Itu sebabnya kangkung darat diperbanyak lewat biji  sedangkan kangkung air dengan stek pucuk batang.

Manfaat Tanaman
Bagian tanaman kangkung yang paling penting adalah batang muda dan pucuk-pucuknya sebagai bahan sayur-mayur. Kang-kung selain rasanya enak juga memiliki kandungan gizi cu-kup tinggi, mengandung vitamin A, B dan vitamin C serta bahan-bahan mineral terutama zat besi yang berguna bagi pertumbuhan badan dan kesehatan.

Syarat tumbuh
1. Iklim
Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Kangkung darat dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan beriklim dingin Jumlah curah hu jan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini ber-kisar antara 500-5000 mm/tahun. Pada musim hujan tanaman kangkung pertumbuhannya  sangat cepat dan subur, asalkan di sekelilingnya tidak tumbuh rumput liar. Dengan demi-kian, kangkung pada umumnya kuat menghadapi rumput li ar, sehingga kangkung dapat tumbuh di padang rumput, kebun/ladang yang agak rimbun. Tanaman kangkung memb utuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar mata hari yang cukup. Di tempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kang kung akan tumbuh memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat kuat menghadapi panas terik dan kemarau yang panjang. Apabila ditanam di temp at yang agak terlindung, maka kualitas daun bagus dan lemas sehingga disukai konsumen. Suhu udara di pengaru hi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 m tinggi te mpat, maka temperatur udara turun 1 der ajat C. Apabila kangkung ditanam di tempat yang ter lalu panas, maka ba tang dan daunnya menjadi agak keras.
2. Media Tanam
Kangkung darat menghendaki tanah yang subur, gembur banyak mengandung bahan organik dan tidak dipengaru hi keasaman tanah. Tanaman kangkung darat tidak me-nghendaki tanah yang tergenang, karena akar akan mu dah membusuk. Sedangkan kangkung air membutuhkan tanah yang selalu tergenang air. Tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat memper-tahankan kandungan air secara baik.
3. Ketinggian Tempat
 Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi ± 2000 me-ter dpl. Baik kangkung darat maupun kangkung air, kedua varietas tersebut dapat tumbuh di mana saja, baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi
Teknis Pembudidayan
1. Pembibitan
Persyaratan Bibit Kangkung Darat
Dalam pemilihan bibit harus disesuaikan dengan lahan (air atau darat). Karena kalau kangkung darat dita nam di lahan untuk kangkung air produksinya kurang baik, warna daun menguning, bentuk kecil dan cepat membusuk. Bibit kangkung sebaiknya berasal dari ka ngkung muda, berukuran 20 -30 cm. Pemilihan bibit harus memperhatikan hal-hal seperti berikut, batang besar, tua, daun besar dan bagus. Penanamannya dengan cara stek batang, kemudian ditancapkan di tanah. Sedangkan biji untuk bibit harus diambil dari tanaman tua dan dipilih yang kering serta berkuali tas baik.
2. Pengolahan Media Tanam
Pembentukan Bedengan
dilakukan dengan ukuran lebar 0,8-1,2 m, panjang 3-5 m, dalam ± 15-20 cm dan jarak antar bedeng 50 cm dengan membuat selokan. Ukuran tersebut dapat dise suaikan, tergantung keadaan lahan yang tersedia. Bedengan dibuat untuk kelancaran pemasukan dan pemb uangan air yang berlebih serta untuk memudahkan pemeliharaan dan kegiatan lain. Ada pula yang mem buat bedengan dengan ukuran panjang kali lebar: 2x1 m dengan kedalaman drainase 30x30 cm.
3. Pemupukan
Pemupukan bagi tanaman kangkung terdiri dari pupuk dasar yaitu pupuk kandang, yang diberikan seminggu sebelum tanam (setelah selesai pembuatan bedengan). Selain itu juga diberikan pupuk urea, seminggu setelah tanam, kemudian 2 minggu setelah tanam. Pemberian pupuk urea dicampur dengan air kemudian disiram pada pangkal tanaman dengan ember penyiram.
Pada waktu melakukan pemupukan, lahan dikeringkan terlebih dahulu selama 4 sampai 5 hari. Kemudian diairi kembali.
4. Teknik Penanaman
-Penentuan Pola Tanam
Penentuan pola tanam dapat disesuaikan dengan luas lahan yang akan ditanami. Apabila bedengan dibuat dengan ukuran 2x1 m, maka bila jarak tanamnya ditentukan 20x20 cm, maka dalam satu bedengan terdapat sebanyak 50 lubang atau 50 rumpun kangkung.
-Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam dapat dilakukan dengan cara ditugal, yang berjarak 20x20 cm, sedalam ± 5 cm. Setiap bedengan dapat ditentukan jumlah lubangnya (tergantung ukuran bedengan).
-Cara Penanaman
Penanaman kangkung darat dilakukan pada sore hari yaitu jam 16.00 sampai 18.00. Hal ini bertujuan agar benih setelah ditanam tidak langsung mendapat udara kering sehingga benih cepat berkecambah.
5. Pemeliharaan Tanaman
-Penjarangan dan Penyulaman
Bila tanaman kangkung terlalu lebat/sangat berdesakan dalam satu rumpun maka diperlukan penja rangan. Apabila tanaman banyak yang mati, maka sege ra dilakukan penyulaman (diganti dengan bibit yang baru yang telah disiapkan).
-Penyiangan
Penyiangan dilakukan bila terdapat rumput liar Penyi angan dilakukan setiap 2 minggu.
6. Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk urea. Pupuk urea diberikan hanya sekali dengan cara di larutkan dalam air lalu disiram pada tanaman kang kung. Perlu diperhatikan agar pada waktu menebar pu puk jangan sampai ada butir pupuk yang tersangkut atau menempel pada daun, sebab akan menyebabkan daun menjadi layu. Gunakan sapu lidi setiap selesai mena bur pupuk.
7. Pengairan dan Penyiraman
Selama tidak ada hujan, perlu dilakukan penyiraman. Penyiraman gunanya untuk mencegah tanaman kangkung terhadap kekeringan. Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pagi (jam 07.00) dan sore (jam 17.00). Penyiraman dilakukan dengan gembor penyiram. Tanaman kangkung membutuhkanbanyak air dalam pertumbuhannya.
8. Waktu Penyemprotan Pestisida
Tanaman kangkung darat yang terkena ulat berwarna putih yang berada pada helai daun sebelah bawah sehingga menyebabkan warna daun menjadi kuning. Untuk penanggulangannya disemprotkan Baysudin dengan dosis 2 cc per liter air, yang disemprotkan sore hari. Untuk memberantas ulat daun yang sering menye rang tanaman kangkung, digunakan Insektisida Diazinon 60 EC, dengan dosis sebesar 2 cc per liter air dan disemprotkan pada tanaman.
Serangga pemakan daun dikendalikan dengan penyem protan strategis senyawa organofosfat jauh sebelum pemanenan.
9. Hama dan Penyakit
Hama yang banyak menyerang tanaman kangkung umumnya relatif tidak ganas, antara lain: belalang dan ulat daun. Pengendalian: untuk mencegah terjadi over po pulasi, semprotkan Sevin atau sejenisnya. Untuk mem berantas ulat daun ini digunakan Insektisida Diazinon 60 EC, dengan dosis sebesar 2 cc per liter air dan disemprotkan pada tanaman. Pada waktu mem basmi hama, sebaiknya lahan dikeringkan terlebih dahulu selama 4-5 hari. Kemudian diairi kembali.
Tanaman kangkung tahan terhadap penyakit dan hanya memerlukan sedikit perlindungan. Penyakit jamur yang lazim menyerang tanaman kangkung adalah karat putih (Albugo Ipomoea panduratae). Penyakit ini peka terhadap Dithane M-45 atau Benlate, tetapi bila benih diperlakukan dengan penyiraman dan higiene umumnya baik, penyakit tidak menjadi masalah. Seran gga pemakan daun dikendalikan dengan penyemprotan strategis senyawaorganofosfat jauh sblm pemanenan.
10.    Panen
Ciri dan Umur Panen
Panen pertama sudah bisa dilakukan pada hari ke 12. Saat ini kangkung sudah tumbuh dengan panjang batang kira-kira 20-25 cm. Ada pula yang mulai memangkas sesudah berumur 1,5 bulan dari saat penanaman.
Cara Panen
Cara pemanenan kangkung air hampir sama dengan kangkung darat. Cara memanen, pangkas batangnya dengan menyisakan sekitar 2-5 cm di atas permukaan tanah atau meninggalkan 2-3 buku tua. Panen dila kukan pada sore hari. Panenan dilakukan dengan cara memotong kangkung yang siap panen dengan ciri batang besar dan berdaun lebar.
Dengan menggunakan alat pemotong. Pemungutan hasil kangkung darat dapat pula dilakukan dengan cara mencabutnya sampai akar, kemudian dicuci dalam air. Panen kangkung darat dilakukan pada umur 27 hari. Selama panen, lahan penanaman harus tetap basah tapi tidak berair (lembab).
Periode Panen
Panen dilakukan 2-3 minggu sekali. Setiap kali habis panen, biasanya akan terbentuk cabang-cabang baru. Setelah 5 kali panen atau 10-11 kali panen maka produksi kangkung akan menurun baik secara kuan titatif maupun kualitatif. Jika sudah terlihat ber bunga, sisakan ± 2 m2 untuk dikembangkan terus menjadi biji yang kira-kira memakan waktu 40 hari sampai dapat dikeringkan.
11.    Pascapanen
Pengumpulan
Kangkung yang baru dipanen dikumpulkan dan kemudian disatukan sebanyak 15-20 batang kangkung dalam satu ikatan.
Penyimpanan
Dalam penyimpanan (sebelum dipasarkan), agar tidak cepat layu, kangkung yang telah diikat celupkan da lam air tawar bersih dan tiriskan dengan menggunakan anjang-anjang.

2.2 Cangkok
Mencangkok atau okulasi adalah teknik pengem bangbiakan tanaman yg sangat cocok utk di tanam di dalam pot. Di samping karena qualitas buahnya terjaga sama spt induknya juga nantinya pohon tumbuh tidak terlalu tinggi. Pohon yg dikembangbiakan dg teknik cangkok tidak akan mempunyai akar tunggang. Tanaman yg dapat dicangkok adalah tanaman buah berkayu keras atau berkambium. Contoh: Mangga,jambu, jeruk, dll.
Alat-alat yg diperlukan :
1. Pisau yg kuat dan tajam.
2. Serabut kelapa atau plastik kresek.
3. Tali atau karet ban dalam bekas.
4. paku panjang 10 cm.
5. Ember atau apa saja media lain utk menampung air.
6. kursi/tangga/stegger, jika cabang terlalu tinggi.
7. Campuran tanah subur : Pupuk kandang : serabuk gergaji perbandingan 1:1:1
Langkah-langkah mencangkok :
1. Pertama, pastikan bahwa induk semang tanaman adalah dari varietas unggul, agar hasilnya nanti adalah bibit unggul juga.
2. Tentukan cabang yg lurus dan cukup besar agar nanti pohon cukup kuat utk mandiri. Kira-kira sebesar pergelangan tangan anak atau berdiameter 3 cm.
3. Selanjutnya, kerat pangkal cabang menggunakan pisau. Kerat sekali lagi dari keratan pertama berjarak sekitar satu kepalan tangan atau 5 cm.
4. Buang kulit antara keratan tadi.
5. Setelah kulit kayu bersih, kerok lendir/getah sampai bersih dan kayu tidak licin lagi.
6. Ambil serabut kelapa atau plastik secukupnya ikat bagian bawah dulu.
7. Bentuk sedemikian rupa sehingga membentuk penampung, isi dengan campuran tanah yg sudah dipersiapkan. Isian harus cukup padat dengan cara ditekan-tekan.
8. Ikat bagian atas serabut atau plastik dan pastikan campuran tanah tertutup rapat.
9. Buat lubang-lubang utk pembuangan air berjarak 1 cm antar lubangnya (jika medianya adalah plastik).
10. Siram air sampai air menetes dari cangkokan. Tung gulah sekitar 4-6 minggu sebelum cangkokan siap dipi sahkan dari induknya. Ingat selalu utk menyirami cang kokan setiap pagi dan sore hari. Utk memastikan bahwa tanaman yg dicangkok sudah jadi, check apakah sudah ke luar akar yg cukup banyak, biasanya sampai menembuas plastik atau serabut pembungkus.Jika kondisi ini sudah memenuhi syarat, potong tanaman dari induknya.Sebaiknya memotong menggunakan gergaji agar tanaman tidak rusak. Kurangi daun dan ranting.sisakan beberapa lembar daun.

2.3 Stek
Perbanyakan dengan stek mudah dilakukan dan tidak memerlukan peralatan khusus dan teknis pelaksanaan yang rumit. Dimana, perbanyakan tanaman dengan stek ini mempunyai berbagai keunggulan seperti dapat mengha silkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan tanaman induknya dan dengan dilakukan perbanyakan ta naman secara stek lebih cepat berbuah dan berbunga, dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah yang ba nyak walaupun bahan tanaman yang tersedia terbatas atau sedikit.  Selain adanya keunggulan, perbanyakan tanaman secara stek terdapat juga kelemahan baik secara fisio logis maupun morfologi dalam pertumbuhan tanaman yaitu perbanyakan tanaman secara stek ini memiliki akar sera but yang dimana akar serabut pertumbuhan tanamannya ren tan yaitu sangant mudah roboh pada keadaan ikim yang kurang mendukung seperti angin kencang, tanah selalu jenuh, dsb sehingga perakarannya dangkal, membutuhkan tanaman induk yang lebih besar dan lebih banyak sehi ngga membutuhkan biaya yang banyak dan dalam perbanya kan tanaman secara stek tingkat keberhasilanya sangat rendah.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Stek ¨      - Faktor endogenus
- Faktor hormon
- Faktor lingkungan
- Faktor dari nutrisi tanaman stok
- Faktor dari food reserve
- Faktor darikemampuan memobilisasi food reserve


BAB III
   BAHAN DAN METODA

3.1 Waktu dan Tempat
     Waktu     :September - Desember 2011
     Tempat    : Kebun Percobaan Pertanian Universitas Andalas

3.2 Alat dan Bahan
Budidaya kangkung darat
- Alat pengolahan tanah (traktor dan cangkul)
- tali rafia
- bibit kangkung darat
- pupuk kandang
- pupuk urea
- pupuk npk

Cangkok
Alat-alat yg diperlukan :
1. Pisau yg kuat dan tajam.
2. Serabut kelapa atau plastik kresek.
3. Tali atau karet ban dalam bekas.
4. paku panjang 10 cm.
5. Ember atau apa saja media lain utk menampung air.
6. kursi/tangga/stegger, jika cabang terlalu tinggi.
7. Campuran tanah subur : Pupuk kandang : serabuk gergaji perbandingan 1:1:1

Stek
-   Stok tanaman (mawar, euporbia)
-   Tanah sekam
-   Polibag
-   Kantong plastik
3.3 Langkah Kerja
Budidaya kngkung darat
Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang dipandu oleh asisten praktikum untuk melakukan pembudidayaan ka ngkung mulai dari pengolahan tanahnya, pembuatan beden gan, pemupukan, penanaman, pemeliharan, dan panen.

Cangkok
1. pastikan bahwa induk semang tanaman adalah dari vari etas unggul, agar hasilnya nanti adalah bibit unggul juga.
2. Tentukan cabang yg lurus dan cukup besar agar nanti pohon cukup kuat utk mandiri lebih kurang berdiameter 3 cm.
3. Selanjutnya, kerat pangkal cabang menggunakan pisau. Kerat sekali lagi dari keratan pertama berjarak sekitar satu kepalan tangan atau 5 cm.
4. Buang kulit antara keratan tadi.
5. Setelah kulit kayu bersih, kerok lendir/getah sampai bersih dan kayu tidak licin lagi.
6. Ambil serabut kelapa atau plastik secukupnya ikat bagian bawah dulu.
7. Bentuk sedemikian rupa sehingga membentuk penampung, isi dengan campuran tanah yg sudah dipersiapkan. Isian harus cukup padat dengan cara ditekan-tekan.
8. Ikat bagian atas serabut atau plastik dan pastikan campuran tanah tertutup rapat.
9. Buat lubang-lubang utk pembuangan air berjarak 1 cm antar lubangnya (jika medianya adalah plastik).
10. Siram air sampai air menetes dari cangkokan. Tung gulah sekitar 4-6 minggu sebelum cangkokan siap dipi sahkan dari induknya. Ingat selalu utk menyirami cang kokan setiap pagi dan sore hari. Utk memastikan bahwa tanaman yg dicangkok sudah jadi, check apakah sudah ke luar akar yg cukup banyak, biasanya sampai menembuas plastik atau serabut pembungkus.Jika kondisi ini sudah memenuhi syarat, potong tanaman dari induknya.Sebaiknya memotong menggunakan gergaji agar tanaman tidak rusak. Kurangi daun dan ranting.sisakan beberapa lembar daun.

Stek
Persiapkan tanaman yang akan distek, dan siapkan 5 buah media tanam yang diisi dengan tanah sekam sampai penuh. Tanaman yang distek dipotong sesuai dengan tanaman itu sendiri. tanam kedalam media yang telah disediakan. Tem patkan ditempat yang sejuk dan dilakukan pemeliharaan dengan dilakukan penyiraman dan dilihat pertumbuhan tanaman tersebut.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari praktikum yang dilakukan pada penanaman kang kung darat  dilakukan dua perlakuan pemberian pupuk yai tu urea dan NPK, hasil yang didapatkan pada kedua perla kuan pupuk ini berbeda, dimana bedengan yang di beri urea kangkungnya tumbuh subur sedangkan pada bedengan yang diberi NPK tidak trjadi perubahan yang signifikan.
Saat curah hujan tinggi tanaman akan tumbuh lebih cepat Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar matahari yang cukup. Di tempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh me manjang (tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat kuat menghadapi panas terik dan kemarau yang panjang. Apabila ditanam di tempat yang agak terlindung, maka kualitas daun bagus dan lemas .
Tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi per tumbuhannya, sebab tanah yang memiliki kelerengan ting gi tidak dapat mempertahankan kandungan air secara baik Suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 m tinggi tempat, maka temperatur udara turun 1 derajat C. Apabila kangkung ditanam di tempat yang ter lalu panas, maka batang dan daunnya menjadi agak keras.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar